Bersama teman pria saya mendatangi cafe yang di kawasan Central, Hong Kong. Saya ada janji dengan relasi yang akan membantu saya dealing dengan salah satu calon investor di Arab. Walau relasi ini sudah saya kenal cukup lama namun hubungan hanya sebagai teman bisnis. Jadi saya tidak tahu banyak tentang pribadinya. Ketika kami datang ke cafe itu , nampak dia sedang duduk dimeja sendirian. Keliatan dari wajahnya dia sedikit mabuk. Saya menyalaminya. Seketika saya melihat baju dalam model tang top yang di bungkus blasser melorot.
"Your breasts …" kata saya sambil tersenyum tanpa melirik kearah dadanya
"Why? Small? Katanya dengan wajah berkerut.
“its not i mean, but ..” kata saya tetap tersenyum sambil melirik kearah dadanya. Dan dia segera menyadari. “ Thank you” katanya sambil menarik perabotannya kebalik baju lagi. Wanita itu tidak tersinggung karena dia sudah mengenal saya lama.
"Why? Small? Katanya dengan wajah berkerut.
“its not i mean, but ..” kata saya tetap tersenyum sambil melirik kearah dadanya. Dan dia segera menyadari. “ Thank you” katanya sambil menarik perabotannya kebalik baju lagi. Wanita itu tidak tersinggung karena dia sudah mengenal saya lama.
Di luar negeri, etika menjaga perasaan orang lain itu terbentuk dengan sendirinya. Kalau ada hal yang ganjil seperti cerita diatas , orang yang tidak mengenal, tidak akan menegur atau mengingatkan secara vulgar. Mengapa ? Karena bisa saja itu tradisi orang yang bersangkutan dan orang yang berbeda tradisi juga tidak akan peduli. Mereka lebih memilih mendiamkan dan tidak akan memelototi hal yang vulgar itu. Bagi mereka tubuh wanita itu ya hanya tubuh. Bukan sesuatu yang membangkit libido. Libido bangkit kalau itu perabotan punya wanita yang dicintainya. Kalau bukan, itu hanya segumpal daging dari bagian anatomi , yang setiap wanita memiliki. Tidak ada yang luar biasa. Lain halnya di tempat umum, tentu siapapun akan mengingatkan dengan cara halus.
Saya pernah jalan ke Mall, istri saya sempat nyeletuk ketika melihat wanita berjalan dengan celana pendek berkaki panjang. Saya tidak perhatikan namun jadi melirik ketika istri saya berkata “ Itu wanita seksi sekali. Apa engga takut jalan di mall seperti itu ?
“ Kenapa harus takut ? Ini Mall berkelas dan engga ada yang harus ditakuti”
“ Tapi kan itu menggoda iman pria “
“ Orang itu baru bisa dikatakan beriman apabila telah di uji. Kalau hanya segitunya lantas iman goyah, ya artinya imannya masih harus di perkuat. Caranya bukan ngusilin orang lain tapi perkuat persepsi tentang agama. Bahwa agama itu menguatkan dan bukan melemahkan kita karena faktor apa yang dilihat, dimakan, dan dikatakan orang. “
“ Ya tapi kan engga mudah.Hampir semua laki laki matanya jelalatan”
“ Benar engga mudah. Makanya Nabi mengajarkan kita berdoa kepada Allah dengan sikap rendah hati " wahai yang membolak balikan hati, tetapkanlah hatiku condong kepada Mu." Jadi cobaan itu dihadapi bukan dihindari dengan cara menyalahkan orang lain yang berbeda sikap.
“ Kenapa harus takut ? Ini Mall berkelas dan engga ada yang harus ditakuti”
“ Tapi kan itu menggoda iman pria “
“ Orang itu baru bisa dikatakan beriman apabila telah di uji. Kalau hanya segitunya lantas iman goyah, ya artinya imannya masih harus di perkuat. Caranya bukan ngusilin orang lain tapi perkuat persepsi tentang agama. Bahwa agama itu menguatkan dan bukan melemahkan kita karena faktor apa yang dilihat, dimakan, dan dikatakan orang. “
“ Ya tapi kan engga mudah.Hampir semua laki laki matanya jelalatan”
“ Benar engga mudah. Makanya Nabi mengajarkan kita berdoa kepada Allah dengan sikap rendah hati " wahai yang membolak balikan hati, tetapkanlah hatiku condong kepada Mu." Jadi cobaan itu dihadapi bukan dihindari dengan cara menyalahkan orang lain yang berbeda sikap.
Apa yang kita lihat, kita dengar tergantung persepsi kita. Kalau dasarnya persepsi kita sudah salah maka apapun yang kita lihat dan dengar adalah salah bila tidak sesuai dengan persepsi kita. Jadi lebih kepada sikap mental kita. Padahal hidup ini adalah ladang ibadah dan juga cobaan sepanjang usia. Apapun persepsi kita belum tentu benar tapi yang pasti benar itu adalah bijak terhadap sikap orang lain tanpa harus usil, apalagi sok paling suci dan benar.
Pahamkan sayang
GROUP DISKUSI DENGAN BABO
Comments
Post a Comment